Monday, November 12, 2007

Gadis Pemijat 3

GARA-GARA GADIS PEMIJAT NAN SEXY
(Bagian 3)

Malamnya aku tidak bisa tidur, gadis pemijat itu pun masih berputar di otakku dan tidak mau pergi. Bayangan-bayangan gerakan tangannya yang luwes serta hisapan kenikmatan yang kurasakan waktu itu tidak bisa dilupakan begitu saja dari benakku,

"Sialan! bikin konak aja luh..." gerutuku.

Aku
pun hanya gelisah dan tidak bisa tidur, karena kemaluanku tegang terus. Aku pun berusaha melupakannya dengan memeluk guling dan berusaha untuk tidur, tetapi hangat liang kemaluannya mencengkeram kuat pusakaku masih saja menghantui pikiranku.

"Ahhhh...aku nggak tahan nih..." segera kucopot
celana dan CD-ku, kuambil baby oil di meja, aku pun onani ria dengan nikmatnya,
"ahhh..." kugerakkan tanganku seolah menirukan gerakan tangan
gadis itu sambil membayangkan adegan demi adegan kemarin malam itu.

"Huff..." nafasku semakin memburu, gerakan tanganku semakin cepat dibuatnya. Kurang lebih 5 menit kemudian "Crott!" tumpahlah cairan maniku membasahi perut dan sprei sekitarku. Aku pun langsung tidur, "Zzz.."

Paginya pukul 07:00 kakak perempuanku masuk ke kamar untuk membangunkanku. Karena kamarku tidak dikunci, betapa terbelalaknya dia ketika melihat aku tanpa celana tidur terlentang dan melihat batanganku sudah berdiri dan di perutku terdapat bekas mani yang mengering.

"Andraaa... apa-apaan kau ini ha!" hardiknya, aku terkejut dan langsung mengambil selimut untuk menutupi batangan kerasku yang menjulang.

"Eh ... Kakak.. emm..." kataku gugup.

"Kamu ngapain ha...? sudah besar nggak tau malu huh..!"

Au cuek saja, malah aku langsung melepas selimut dan meraih celanaku sehingga kemaluanku yang tegang tampak lagi oleh kakakku.

"Iiihhh... nggak tau malu, barang gituan dipamerin," ia bergidik.

"Biar aja... yang penting nikmat," jawabku enteng, kakak perempuanku yang satu ini memang blak-blakan juga sih. Ia menatapnya dengan santai, kemudian matanya tertuju pada baby oil yang tergeletak di kasurku.

"Sialan... kamu memakai baby oil-ku yah? Dasarrr!"

Ia ngomel-ngomel dan berlalu, aku pun hanya tertawa cekikikan. "Brak!" terdengar suara pintu dibanting olehnya, "Dasar perempuan! nggak boleh liat cowok seneng," gerutuku.

Aku pun dengan santainya keluar kamar dan sarapan sebelum mandi, kulihat kakak perempuanku sedang lihat TV.

"Eh... Kak minta sampoonya dan sabunnya dong!" pintaku.
"Ogah ah... entar kamu buat macam-macam, pokoknya nggak mau," jawabnya ketus.
"Huhh.. weee!" aku mencibir.

Aku langsung saja mandi dan sarapan. Sekitar pukul 08:00 kustater Land Rover kesayanganku dan langsung kupacu ke tempat Ema, mungkin ia sudah menungguku. Benar juga sampai di depan pagar rumahnya ia sudah menungguku di depan teras rumahnya.

"Haii... kok agak terlambat sih Say?" tanyanya.
"Eh... sori nih trouble dengan kakak perempuan," dalihku.
"OK lah, mari kita berangkat!"

Kami pun langsung tancap menuju tempat tujuan kami yaitu kolam renang di kawasan Cipanas. Yah, maklum saja itu hari Rabu maka perjalanan kami lancar karena tidak terjebak macet. Kurang lebih 2 jam perjalanan santai kami sampai di tempat tersebut.

"Eh.. yang sini sajalah, tempatnya enak loh," pintanya.
"Baiklah Sayaang..." kataku.

Kami berdua langsung saja masuk.

"Yang, aku ganti dulu yah... kamu ikut nggak?" ajaknya.
"Yuk, sekalian saja aku juga mau ganti."

Di kolam renang itu paling hanya terdapat segelintir orang yang sedang berenang, karena tempat itu ramai biasanya pada hari Minggu.

"Emmm... kita ganti baju bersama saja yah? biar asyikk.." katanya.

Aku spontan menganggukkan kepalaku. Di dalam ruang ganti kami pun segera meletakkan tas kami dan segera melepas baju, Yayangku ganti baju terlebih dahulu. Ia mencopot dulu kaosnya, Ema memang penyuka kaos ketat dan celana jins, melihatnya melepas kaosnya aku pun hanya terpaku tak berkedip.

"Kenapa Sayang... ayolah lepas bajumu," katanya sambil tersenyum.
"Habbis... aku suka memandangmu waktu begitu sih," dan dia hanya tertawa kecil.

Aku pun segera mencopot t-shirtku dan celana panjangku dan cuma CD yang kutinggalkan. Tanpa ragu-ragu aku pun memelorotkan CD-ku di depan pacarku karena ingin ganti dengan celana renang, "Wahhh... Yayang ni.." katanya sedikit terkejut. Rupanya ia agak kaget juga melihat batang kemaluanku yang setengah ereksi.

"Kok tegang sih Say?" selidiknya manja.
"Habis kamu montok sih.." jawabku seraya memakai celana renang yang super ketat.

"Wahhh... hemmm," goda pacarku ketika melihat kemaluanku tampak menyembul besar di balik celana renang itu, dia itu memang asyik orangnya.

"Nahh... aku sudah beres," kataku setelah memakai celana itu.
"Eh.. bantu aku dong!" dia tampaknya kesulitan melepas branya.
"Sini aku lepasin..." kataku.

Kemudian kulepaskan branya. Astaga, sepasang daging montok dan putih terlihat jelas, hemmm spontan saja batang kemaluanku tegang dibuatnya.

"Ah... sayang, dadamu indah sekali," kataku sambil berbisik di belakang telinganya.

Langsung saja ia kupeluk dari belakang dan kuciumi telinganya.

"Eeh.. kamu ingin ML di sini yah?" jawabnya sambil memegang tengkukku.

Aku tidak menjawab. Tanganku langsung bergerilya di kedua gunung kembarnya, kuremas-remas dengan mesra dan kupelintir lembut putingnya yang masih merah segar, "Ah... Sayang!" desahnya pendek, batang kemaluanku yang sudah tegak kugesek-gesekkan di pantatnya, wahhh.. nikmat sekali, dia masih memakai celana sih.

"Aduh... keras sekali, Yayang ngaceng yah..." godanya.
"Dah tau nanya.. hhh," kataku terengah.

Buah dadanya semakin keras saja, rupanya ia mulai terangsang dengan remasanku dan ciumanku di telinganya.

"Ehhhmm... uhhh," lenguhnya sambil memejamkan mata.

Melihat gelagat tersebut aku menurunkan tanganku ke ritsleting celananya, kulepas kancingnya dan kupelorotkan ritsletingnya, ia agaknya masih agak ragu juga, terbukti dengan memegang tanganku berupaya menahan gerakan tanganku yang semakin nakal di daerah selangkanganya. Tetapi dengan ciumanku yang membabi buta di daerah tengkuknya dan remasanku yang semakin mesra, akhirnya tanganku dilepasnya, kelihatannya ia sudah terangsang berat. Tanpa basa-basi tanganku langsung menelusup ke CD-nya. Wahh... terasa bulu-bulu halus menumbuhi sekitar liang kemaluannya. Kuraba klitorisnya,

"Aghhh... oouhh.. sayang kamu nakal deh," dengusnya sambil mengerjap.

Ia langsung membalikkan tubuhnya, memelukku erat dan meraih bibirku, "Cupppp..." wah ia lihai juga melakukan French Kiss. Dengan penuh nafsu ia melahap bibirku. Cewekku yang satu ini memang binal seperti singa betina kalau sudah terangsang berat.

(Bersambung......)

Bisnis Luar Biasa====> http://www.dt88-network.info


0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates